Bukan hanya warga masyarakat yang tinggal di kawasan rawan air bersih saja yang merasakan dampak kemarau di kabupaten Pacitan. Namun, hal sama juga dirasakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Akibat kedatangan musim kemarau seperti kali ini, debit air di sejumlah sumber mata air bersih mulai mengalami penyusutan
Dijelaskan Direktur PDAM Pacitan Rianto hingga saat ini penyusutan air sudah mencapai 10 persen. Diperkirakan hal tersebut masih akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.Hingga, pada puncak musim kemarau tingkat penyusutan sumber mata air mencapai angka 40 persen.
Rianto menjelaskan, untuk menambah persediaan dan pasokan air bersih tahun ini pihaknya tengah membangun jaringan dari Kedungbanteng, Kecamatan Donorojo. Tahap pembangunannya masih berupa pembebasan tanah. Kapasitas dari sumber air tersebut mencapai 40 liter per detik. Rencananya, air dari sumber tersebut mampu mencukupi 44.000 pelanggan di empat desa. Yakni, Desa Gendaran, Klepu, Sukodono, dan Sekar.
Tidak itu saja, PDAM menyiagakan 6 unit mobil tangki dan satu genset berkapasitas 150 KVA. Sedangkan diwilayah kecamatan juga dibangun sekitar 72 Hydrant Umum (HU). Ada dua fungsi yang dimiliki HU. Selain sebagai bak penampungan air di musim hujan, HU juga menjadi wadah
penampungan air bersih hasil distribusi PDAM.
Masih menurut Rianto saat ini ada empat sumber air yang digunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan warga. Yakni aliran Sungai Grindulu, sumber di Slare, Kecamatan Pacitan, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan, dan Pandan Arum di Kecamatan Donorojo. Saat ini kemampuan produksi sumber air milik perusahaan penyedia air minum itu mencapai 205 liter per detik. Jumlah sebanyak itu digunakan untuk melayani 11.000 pelanggan.Meski terjadi penyusutan sumber air, masyarakat pelanggan di Pacitan perlu khawatir pasokan air terhenti. PDAM telah mengantisipasi dengan mengoperasikan instalasi pengolahan air minum di Sungai Grindulu.(Riz
Dijelaskan Direktur PDAM Pacitan Rianto hingga saat ini penyusutan air sudah mencapai 10 persen. Diperkirakan hal tersebut masih akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.Hingga, pada puncak musim kemarau tingkat penyusutan sumber mata air mencapai angka 40 persen.
Rianto menjelaskan, untuk menambah persediaan dan pasokan air bersih tahun ini pihaknya tengah membangun jaringan dari Kedungbanteng, Kecamatan Donorojo. Tahap pembangunannya masih berupa pembebasan tanah. Kapasitas dari sumber air tersebut mencapai 40 liter per detik. Rencananya, air dari sumber tersebut mampu mencukupi 44.000 pelanggan di empat desa. Yakni, Desa Gendaran, Klepu, Sukodono, dan Sekar.
Tidak itu saja, PDAM menyiagakan 6 unit mobil tangki dan satu genset berkapasitas 150 KVA. Sedangkan diwilayah kecamatan juga dibangun sekitar 72 Hydrant Umum (HU). Ada dua fungsi yang dimiliki HU. Selain sebagai bak penampungan air di musim hujan, HU juga menjadi wadah
penampungan air bersih hasil distribusi PDAM.
Masih menurut Rianto saat ini ada empat sumber air yang digunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan warga. Yakni aliran Sungai Grindulu, sumber di Slare, Kecamatan Pacitan, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan, dan Pandan Arum di Kecamatan Donorojo. Saat ini kemampuan produksi sumber air milik perusahaan penyedia air minum itu mencapai 205 liter per detik. Jumlah sebanyak itu digunakan untuk melayani 11.000 pelanggan.Meski terjadi penyusutan sumber air, masyarakat pelanggan di Pacitan perlu khawatir pasokan air terhenti. PDAM telah mengantisipasi dengan mengoperasikan instalasi pengolahan air minum di Sungai Grindulu.(Riz