Monday 6 June 2011

Geopark Pacitan Indonesia

warisan geologi (kebumian),spelelogi (kegoaan),arkeologi (prasejarah) dikemas dalam unsur-unsur bentang alam kars berhubungan dengan lingkungan alam, sosial dan budaya.
struktur pengelolaan yang baik dan benar, realistik akan menjadi INDUSTRI PARIWISATA (GEOWISATA) dimana implementasi pengembangan EKONOMI berkelanjutan.




pengembangan TAMAN BUMI PACITAN dilandasi oleh konsep geopark UNESCO yang menawarkan peluang untuk mengenal,melindungi,melestarikan dan mengembangkan situs warisan bumi di tingkat global/internasional

makna khusus dari geopark harus memenuhi aspek ilmiah,ekonomi,sosial dan budaya. disamping itu harus memiliki nilaii:
1.ASLI
2.UNIK
3.LANGKA
4.INDAH
5.PIKAT

memaknai semua itu maka pacitan yang sesungguhnya ada dan hadir dengan lintasan lintasan geologi yang dapat memuaskan keingin tahuanpengunjung mengenai fenomena kebumian yang dinamis akan di kemas di berbagai tempat.

1.lintasan geologi yang berkaitan dengan proses pengangkatan aktif pantai selatan dan bukit-bukit lapanganyang mendukungya melintas dari teluk pacitan(pander door,teleng ria, tamperan gung) menulusuri pinggiran teluk bagian barat hingga pantai curam bagian selatan. sekmen lintasan bagian selatan merupakan sikapan batu andesit, yang menjadi batuan dasar kars.

2.lintasan geologi yang berhubungan dengan kehidupan dan sejarah budaya masa lalu (ARKEOLOGI) terdapat di daerah PUNUNG, yaitu GOA TABUHAN, SONG KEPLEK melalui SONG TERUS dan SONG GUPUH. ditemukan manusia prasejarah penghuni goa berumur 10.000tahun, benda-benda budaya yang dihasilkan seperti artefak batu dan bekal kubur dapat diliat di song terus. masih dalam lintasan geologi kegoaan terdapat namanya LUWENG OMBO di desa KALAK DONOROJO dengan kedalaman 114 meter memberikan aroma dan panorama di dasar perut bumi yang fantastik dengananeka ragam pohon pakis yang sangat langka, cocok untuk wisata minat khusus adapun GOA GONG merupakan GEOWISATA dengan stalaktit dan stalakmit yang terindah (5 besar di asia)









BERSAMBUNG...................

(sagita very anggriawan)

0 comments: