• HALOO GUYS

    SELAMAT DATANG DI BLOK KAMI KOMUNITAS GONG CAVE SCOUTS PACITAN

  • DONT FORGET

    IKUTI KAMI JUGA DI FACEBOOK, TWITTER, INSTAGRAM, YOUTUBE DAN SOSIAL MEDIA LAINYA

  • Watching and Subcribe SGC PRODUCTION on Youtube

    Ingin Tahu Video Kegiatan SGC dan Berita Seputar Kota Pacitan, Jangan Lupa Subcribe Ya

Monday, 23 January 2012

Longsor, Satu Gedung PAUD Nyaris Roboh

Bencana alam benar-benar menjadi ancaman serius dikabupaten Pacitan. Apalagi dengan curah hujan cukup tinggi, disertai angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini
Setelah dua rumah warga di Dusun Krajan Lor Desa Ponggok yang tertimpa pohon tumbang Senin (16/01) siang kemarin, petang harinya sekitar pukul 18.00 W I B, longsor terjadi di Dusun Purwosari Desa Semanten Kecamatan Pacitan. Satu Gedung milik pemerintah desa yang digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jebol pada sisi dinding akibat terdesak material longsor.

Saefudin warga setempat menuturkan, kejadian yang terjadi saat warga menjalankan ibadah sholat maghrib itu sempat membuat panik. Selain material longsor yang cukup banyak, suara yang datang dari robohnya gedung PAUD disertai pecahan kaca terdengar sangat keras. Beruntung longsor tidak terus terjadi sehingga tidak sampai meluber menutup jalan.

Sontak warga langsung menuju lokasi kejadian dan mendapati bangunan gedung yang baru dipakai kurang lebih enam bulan itu sudah berantakan. Setelah dirasa aman dengan bergotong royong masyarakat menyelamatkan barang-barang serta buku dokumen milik PAUD yang masih tersisa. Mereka khawatir longsor masih akan terjadi karena patahan tebing setinggi hampir 15 meter juga terancam runtuh.

Sunarti kepala PAUD yang malam itu juga datang kelokasi mengatakan, tanda-tanda longsor memang nampak sejak tiga hari terakhir. Patahan tebih akibat longsor kecil yang terjadi sebelumnya terus bergerak turun seiring debit air hujan yang tinggi sehingga menyebabkan tanah terus bergerak. Beruntung, kejadian bukan pada jam-jam mengajar. Dia berharap kedepan jika dibangun gedung PAUD lokasinya memilih yang aman untuk anak-anak belajar dan bermain.

Sementara itu setelah mendapat laporan warga, tim reaksi cepat BPBD malam itu langsung meninjau lokasi. Namun tindakan belum dapat dilakukan segera mengingat kondisi tebing masih cukup berbahaya untuk diambil tindakan. Ketua pelaksana BPBD Try Mujiharto berharap masyarakat tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian bencana alam dengan segera.Sebulan terakhir, telah terjadi sedikitnya 10 bencana alam di kabupaten Pacitan. (Riz)

Kepala Unit II Perhutani Jatim Bambang Budhiarto: Hutan Jangan hanya Tanaman Keras Tapi Juga Yang Produktif

Hutan, memiliki fungsi cukup vital sebagai penyangga keseimbangan alam. Karena alasan itulah masyarakat diminta untuk turut serta menjaga kelestarian. Demikian dikatakan Bambang Budhiarto, Kepala Unit II Perhutani Jawa Timur, saat meninjau hutan di Pacitan, Minggu (15/01) pagi
Selain ingin melihat perkembangan vegetasi hutan yang dikelola Perhutani, kedatangan Kepala Unit II Perhutani kali ini mengemban misi khusus, yakni menindak lanjuti instruksi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, agar hutan yang dekat dengan kota tidak ditebang. Alasanya, agar hutan yang berdampingan dengan Stadion dan Gelanggang Olah Raga (GOR) itu tetap menjadi hutan lindung serta untuk menjaga keindahan dan estetika.

Seperti halnya kabupaten Pacitan, tandas Bambang Budhiarto, hutan di jawa timur sebagian besar juga hutan rakyat. Untuk itu sangat mustahil penyelamatan lingkungan hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Dari 12,5 juta hektar hutan di Jawa Timur, hanya 2,5 juta hektar hutan yang dikelola Perhutani. Agara tidak semata sebagai fungsi ekologis, hutan sedapat mungkin juga memiliki dampak ekonomis. Bukan hanya sebatas tanaman keras dengan jangka waktu panjang, namun masyarakat juga dapat memilih alternatif tanaman yang produktif.

Pemerintah sendiri melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan kata Bambang Budhiarto, telah membuat program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dengan anggaran Rp.50 juta per kabupaten. Masyarakat yang ingin menanam tapi tidak memiliki bibit pohon maka dapat mengupayakan ke KBR.

Khusus kepada pemerintah Kabupaten Pacitan melalu Sekretaris Daerah (Sekda) Mulyono saat ikut mendampingi,Kepala Unit II Perhutani Jawa Timur minta agar jajaran pemerintah mulai Kabupaten hingga Desa turut terlibat. Selain Jati, Mahoni atau pohon Akasia yang sudah banyak ditanam di Pacitan, masyarakat dapat mencoba tanaman lain yang lebih menguntungkan, semisal pohon pinus. Selain kuat jenis tanaman ini juga bernilai ekonomis karena dapat diambil getahnya setiap 3 bulan sekali. (Riz)

SBY: KRPL Perkuat Ketahanan Pangan

Melanjutkan agenda sebagai puncak kegiatan di kabupaten Pacitan, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Jum\'at (13/01) menyempatkan meninjau langsung kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Kayen Kecamatan Pacitan
Tiba dilokasi pukul 10.30 WIB, presiden yang selalu membuka kaca Cendela Mobil Indonesia 1, seraya melambai-lambaikan tangan kepada warga yang menyambut disepanjang perjalanan, didampingi Ibu Negara ANY SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, Gubernur Jawa Timur dan sejumlah Menteri, langsung menuju kebeberapa rumah warga.

Presiden SUSILO BAMBANG YUDHOYONO,berdialog dengan warga yang memanfaatkan pekarangan dengan berbagai tanaman buah dan sayur.
Presiden SBY mengatakan, sebagai awal, tanaman yang dikembangkan setidaknya dapat untuk mencukupi kebutuhan sehari hari,dan dapat menjadi gerakan Nasional. Tidak hanya di Pacitan tetapi juga diseluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Ketahanan Pangan tandas Presiden harus menjadi perhatian utama semua pihak termasuk masyarakat.

Setelah meninjau Kawasan Rumah Pangan Lestari didesa Kayen, Presiden beserta rombongan langsung menuju Masjid Agung DARUL FALAH Pacitan, untuk sholat Jum\'at. Dalam kesempatan itu pula Presiden memberikan bantuan dana 1 Milyar rupiah untuk Masjid yang sedang direnovasi. Gubernur Jawa Timur Sukarwo juga memberikan bantuan 500 juta rupiah, dan putra presiden EDY BASKORO YUDHOYONO memberikan 25 juta rupiah.

Presiden SBY berharap, pembangunan Masjid Agung DARUL FALAH Pacitan dapat selesai akhir tahun ini, dan menyatakan kesanggupanya untuk meresmikan awal tahun 2013.

Sejak tiba di Pacitan kamis sore sejumlah agenda memang sudah menanti Presiden SBY. Setelah melakukan ziarah ke makam Ayahanda R Sukoco, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bunga Bangsa sesaat setelah beristirahat di pendopo kabupaten, malam harinya kepala negara bertemu dengan para pembatik dari Ngadirojo dan sempat melakukan dialog.

Pagi harinya sebelum mendengarkan paparan dari Gubernur dan bupati Pacitan, Presiden SBY menyempatkan diri menengok stadion dan Gelanggang Olah raga (GOR) Pacitan yang masih dalam proses pembangunan. Baru sekitar pukul 10.30 W I B, Presiden bersama Ibu negara didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan sejumlah menteri meninjau KRPL.(Riz)

Kementerian Kelautan Dan Perikanan Bantu Pengembangan Perikanan di Pacitan

Kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kamis (12/01) memberikan berkah tersendiri bagi kabupaten Pacitan. Bukan hanya karena orang nomor satu di Indonesia itu putra daerah, sejumlah bantuan dari pemerintah pusat juga diterima kabupaten Pacitan
Kementerian kelautan dan Perikanan melalui Direktur Usaha Budidaya Tri Hariyanto menyerahkan 6 jenis bantuan untuk pengembangan kelautan dan perikanan tangkap di Pacitan. Penyerahan sendiri diterima simbolis Sekretaris daerah (Sekda) Pacitan Mulyono mewakili Bupati Pacitan Indartato.

Bantuan tersebut meliputi, Pengembangan Program Usaha Mina Pedesaan (PUMD) budidaya untuk 12 kelompok senilai Rp. 780 juta, Pengembangan PUMD perikanan tangkap untuk 15 kelompok senilai Rp. 15 milyar serta Penyempurnaan pelabuhan perikanan pantai Tamperan melalui dana dekonsentrasi Rp. 12,5 milyar. Bantuan lain berupa, sertifikat hak atas tanah nelayan untuk 100 orang dan satu unit eskavator senilai Rp. 1,3 milyar.

Dalam arahanya Direktur Usaha Budidaya Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tri Hariyanto minta agar bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.Terutama untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Seperti, program usaha Mina Pedesaan yang sangat cocok dikembangkan pada kawasan non pesisir.Atas nama pemerintah daerah Sekretaris daerah Pacitan Mulyono juga menyampaikan ucapan terimaksih atas bantuan tersebut.(Pur/Riz)

Pembangunan Stadion Dan GOR, Menpora Minta Tidak Ada Ruang Kosong Yang Sia-Si

Keberadaan Gelanggang Olah Raga (GOR) Pacitan serta Stadion kedepan diharapkan bukan hanya sebagai sarana olah raga masyarakat namun juga menjadi pusat kegiatan kepemudaan.Sehingga saranaprasaran yang dibangun dengan biaya milyaran rupiah tersebut tidak sia-sia
Demikian Ditegaskan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Alfian Malarangeng, saat melakukan tinjauan langsung proses pembangunan stadion dan GOR Pacitan, Kamis (12/01) siang. Untuk itu tandas Menpora, selain sejumlah venue olah raga harus ada ruang khusus yang dapat digunakan untuk wisma kepemudaan.

Khusus untuk stadion menteri minta agar fasilitas ruang yang kosong dibawah tribun dimanfaatkan untuk cabang olah raga lain. Semisal, tenis meja, karate hingga tempat fitnes. Begitu juga dengan jalur masuk stadion, harus dibangun melingkar untuk jogging track masyarakat luas. Harapanya, fasilitas olah raga seluas hampir 19 hektar tersebut termanfaatkan maksimal. Pun demikian dengan lingkungan sekitar stadion serta GOR, harus lebih banyak lagi ditanami pohon biar teduh.

Stadion serta Gelanggang Olah Raga (GOR) Pacitan dibangun ekstafet kurang lebih sejak 3 tahun lalu. Bangunan yang menelan anggaran lebih dari 20 milyar bantuan dari Kementerian Olah Raga itu, saat ini sudah mencapai 90 persen. Selain lapangan sepak bola dan atletik di dalam stadion, juga terdapat tempat olah raga Tenis lapangan, bola voly serta basket yang ketiganya berada di dalam GOR.

Kunjungan Menpora Andi Alfian Malarangeng ke Pacitan selain meninjau proyek pembangunan sarana olah raga juga mengikuti agenda kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Saat melakukan sidak, Menpora didampingi Bupati Pacitan Indartato, Sekretaris daerah Mulyono serta kepala dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olah Raga M fathoni.(Riz)